6 dan 9 Agustus 1945, Pemboman Hiroshima dan Nagasaki
PORTAL HIMSERA - Tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus merupakan salah satu hari yang tragis dan berduka bagi Negeri Matahari Terbit. Sebuah peristiwa kelam dalam catatan perang dunia 2, ratusan ribu jiwa lenyap tersapu ledakan “Little Boy” dan “Fat Man”. Peristiwa tersebut menjadi akhir dari invasi Jepang ke negara - negara Asia, dan menjadi waktu yang digunakan oleh pemuda Indonesia untuk merumuskan kemerdekaan.
Sekutu
dan Jepang berperang satu sama lain pada perang dunia kedua yang terjadi antara
tahun 1939 sampai 1945, Perang tersebut bernama Perang Pasifik. Harapan
kemenangan yang terus memudar tidak membuat Jepang berkecil hati mereka terus
memperjuangkan kemenangannya sampai titik darah penghabisan. Akhir Juli 1945
sekutu pernah meminta Jepang untuk menyerah dalam Deklarasi Postdam, tapi
Jepang tetap menolak menyerah dan Sekutu mengancam akan melakukan
"penghancuran yang cepat dan luas" karena penolakan itu.
Jenderal
Douglas MacArthur dan komandan militer lainnya mendukung melanjutkan pemboman
konvensional terhadap Jepang dengan invasi besar-besaran. Invasi tersebut
ditandai dengan kode nama "Operation Downfall." Presiden Truman
kemudian mendapatkan nasihat bahwa invasi semacam itu akan mengakibatkan korban
sampai 1 juta. Untuk
menghindari tingkat korban yang begitu tinggi, Truman memutuskan melakukan
penundaan untuk memotivasi dan dukungan moral terhadap Sekretaris Perang Henry
Stimson, Jenderal Dwight Eisenhower dan sejumlah ilmuwan Proyek Manhattan yang
menggunakan bom atom tersebut dengan harapan membawa perang ke sebuah
demonstrasi cepat berakhir.
Pada tanggal 6 Agustus 1945. Hiroshima, pusat manufaktur dengan 350.000 orang didalamnya, terletak sekitar 500 mil dari Tokyo, terpilih sebagai target pertama. Setelah sampai di markas A.S. di pulau Pasifik, Tinian, bom seberat 9.000 pon uranium-235 dimuat di atas bomber B-29 yang dimodifikasi yang diberi nama Enola Gay (nama ibu pilot, Kolonel Paul Tibbets yang akan menjatuhkan bom tersebut). Pesawat tersebut menjatuhkan bom yang dikenal sebagai "Little Boy" dengan parasut pada pukul 8:15 pagi, dan meledak sejauh 2.000 kaki di atas Hiroshima. Ledakan tersebut setara dengan 12000-15.000 ton TNT, menghancurkan lima mil persegi kota tersebut.
Kerusakan Hiroshima gagal untuk mendapatkan penyerahan Jepang secara langsung, namun pada tanggal 9 Agustus Mayor Charles Sweeney menerbangkan bomber B-29 lainnya, Bockscar, dari Tinian. Awan tebal di atas target utama, kota Kokura, mendorong Sweeney ke target sekunder, Nagasaki, di mana bom plutonium "Fat Man" dijatuhkan pada pukul 11:02 pagi itu.kuat daripada yang digunakan di Hiroshima, bom tersebut beratnya hampir 10.000 pound dan dibuat untuk menghasilkan ledakan 22 kiloton. Topografi Nagasaki, yang terletak di lembah yang sempit di antara pegunungan, mengurangi efek bom tersebut, sehingga membatasi penghancurannya menjadi 2,6 mil persegi.
Pada
siang hari tanggal 15 Agustus 1945 (waktu Jepang), Kaisar Hirohito mengumumkan
penyerahan negaranya dalam sebuah siaran radio. Berita tersebut menyebar dengan
cepat, dan perayaan "Kemenangan di Jepang" atau "Hari V-J"
meletus di seluruh Amerika Serikat dan negara-negara Sekutu lainnya.
Kesepakatan penyerahan resmi ditandatangani pada tanggal 2 September di kapal
perang A.S. Missouri, yang berlabuh di Teluk Tokyo.
_____________________________________________
SC
Text:
1. www.hariansejarah.id/2017/04/pengeboman-hiroshima-dan-nagasaki-1945.html?m=1
2. wawasansejarah.com/sejarah-pengeboman-hiroshima-dan-nagasaki/
Post a Comment